Persahabatan, Tari, dan Kesungguhan
Liburan Semester semakin dekat. Dea semakin senang
kerena, pada liburan semester yang akan datang , Dea akan diajak ayah dan ibu berlibur di rumah paman.
Rumah paman berada di Denpasar. Dea sangat senang, karena di Denpasar nanti,
dia akan diajak jalan-jalan paman ke berbagai Tempat wisata, seperti pantai
Kuta, Danau Bedugul, Tanjung Benoa, dan lain sebagainya. Dan yang paling
menyenangkan adalah, Dea akan berlatih tari Bali disana.
Liburan semester telah tiba. Dea semakin senang, karena
berarti Dea akan diajak berlibur ke Bali. Pada hari minggu, Dea, bersama ayah
dan ibunya pergi ke bali dengan menggunakan kapal. Sesampainya di Bali, Dea langsung diajak
paman untuk pergi ke sanggar tari yang dimiliki paman. Di sana, Dea melihat
berbagai terian khas Bali seperti tari barong, tari topeng, dan berbagai tari
lainnya.
Di
sanggara tersebut, dea diajak berlatih bersama paman. Dea sangat senang, karena
di sanggar tersebut, dea mempunyai
teman-teman baru yang baik hati. Dea dan teman-temannya berlatih menari setiap
sore di sanggar tersebut. Mereka semakin akrab karna sering berlatih bersama.
Dea
semakin mahir menari Bali. Pamanpun menjanjikan mereka untuk dapat tampil di
pentas pada perayaan HUT RI.dea dan teman-temannya sangat senang. Tiga hari
menjelang HUT RI, Dea mengalami kecelakaan. Kakinya patah dan harus dioperasi.
Akhirnya paman dan ayah Dea memutuskan untuk mengajak Dea kembali ke Jakarta.
Akan tetapi Dea tidak mau diajak pulang. Dea memutuskan untuk berobat di Bali
dan tetap tampil di pertunjukan. Satu hari menjelang hari petunjukan, Dea belum
bisa berjalan dengan sempurna. Dea pun menangis, karena itu berarti, Dea belum
dapat memari di hari pertunjukan. Paman dan Ayah membesarkan hati Dea sambil
mengajaknya untuk pulang dan berobat di Jakarta. Akan tetapi, Dea tidak mau dan
tetap kukuh untuk menari di pertunjukan tersebut.
Pada hari pertunjukan, Dea datang ke
tempat pertunjukan dengan di dampingi oleh ayah, ibu, paman, dan bibinya. Dea
pun di rias layaknya penari bali. Walaupun kondisinya belum begitu pulih, dan
belum dapat berjalan dengan sempurna, Dea tetap menari di atas panggung. Teman-temannya memapah Dea menuju
panggung. Ayah, ibu, paman, dan bibi Dea menangis melihat kesungguhan Dea untuk
dapat menari Bali dan ikut tampil di dalam pertunjukan. Di tengah-tengah
pertunjukan, Dea semakin tidak kuat mehanan sakit di kakinya. Akan tetapi Dea
berusaha menyelesaikan tariannya. Setelah selesai menari, dea terjatuh dan
ditolong teman-temannya. Akhirnya, Dea dirawat di rumah sakit di Bali selama 3
hari. Setelah itu, Dea diajak pulang oleh ayah dan ibunya ke Jakarta. Dan Dea
pun dirawat kembali di Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar