coretan pena hati ini berawal dari pertemuan yang tak
disengaja. dua sosok yang berbeda berada pada situasi yang sama.Mataku malu
menatap wajah melo itu. hari itu, bibirku lebih labar dari biasanya pertanda
tersenyum. lilin-lilin kecil penerang hatiku mendadak berkobar karna pertemuan
itu. aku tak tahu merah jambu sedang berada dialiran darahku untuk menuju tahta
tertinggi dari ilahi.
waktu itu, aku benar-benar tak memaksa hati ini untuk merubah warnanya menjadi sedikit lebih muda dari biasanya. semua berjalan indah dan tak ada beban. bahkan terlalu datar ku rasa saat itu. cat putih kesucian mengaliryang bersama darah merah jambuku terus berlayar menuju pelabuhannya. hati ini menjadi 100 bahkan 130% lebih muda dari semula. aku semakin bahagia ketika dia ada.walaupun tak ada jumpa diantara kita. saat itu ku rasa bukan merah jambu, tapi hanyalah kekaguman untuk sosoknya. kagum dan terus kagum itu membuat virus merah jambu terus menggrogoti hati ku. aku tak tahan akan semua ini. aku fikir akan hilang dari hati ku ketika lilin itu telah padam dan hati menjadi sedikit berwarna tua kembali.
tetapi tidak, rasa ini semaakin menjadi. merah jambu semakin mendominasi. akupun semakin bahagia ketika dia ada. waktu yang tak dapat berhenti membuat merah jambu semakin kuat mendominadi. kini, bagian organ vital atas ku mulai terserang. aku tak bis amenggantikan sosoknya sejenak di memori organku. walau mata ini tak sering bertaut, tapi hati ini masih merah jambu karnamu. dan otak ku semakin penuh dengan memori tentangmu. aku tak ingin merah jambu menjadi liar dan di luar kendali. tak ingin merah jambu menuju indra lihatku dan membutakan dunia ini. percayalah, jika merah jambu akan ku rawat subur di hati ku. meski sang pupuk tak ada. percayalah, merah jambu akan ku jaga agar tak liar dan lebih. merah jambu, jadilah motivasiku.........................
waktu itu, aku benar-benar tak memaksa hati ini untuk merubah warnanya menjadi sedikit lebih muda dari biasanya. semua berjalan indah dan tak ada beban. bahkan terlalu datar ku rasa saat itu. cat putih kesucian mengaliryang bersama darah merah jambuku terus berlayar menuju pelabuhannya. hati ini menjadi 100 bahkan 130% lebih muda dari semula. aku semakin bahagia ketika dia ada.walaupun tak ada jumpa diantara kita. saat itu ku rasa bukan merah jambu, tapi hanyalah kekaguman untuk sosoknya. kagum dan terus kagum itu membuat virus merah jambu terus menggrogoti hati ku. aku tak tahan akan semua ini. aku fikir akan hilang dari hati ku ketika lilin itu telah padam dan hati menjadi sedikit berwarna tua kembali.
tetapi tidak, rasa ini semaakin menjadi. merah jambu semakin mendominasi. akupun semakin bahagia ketika dia ada. waktu yang tak dapat berhenti membuat merah jambu semakin kuat mendominadi. kini, bagian organ vital atas ku mulai terserang. aku tak bis amenggantikan sosoknya sejenak di memori organku. walau mata ini tak sering bertaut, tapi hati ini masih merah jambu karnamu. dan otak ku semakin penuh dengan memori tentangmu. aku tak ingin merah jambu menjadi liar dan di luar kendali. tak ingin merah jambu menuju indra lihatku dan membutakan dunia ini. percayalah, jika merah jambu akan ku rawat subur di hati ku. meski sang pupuk tak ada. percayalah, merah jambu akan ku jaga agar tak liar dan lebih. merah jambu, jadilah motivasiku.........................