Just another free Blogger theme

Senin, 24 Desember 2012




            Pendidikan di Indonesia terus berubah menembus dimensi waktu. Perubahan tersebut  terjadi sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Hal ini dapat terjadi karena pendidikan diindonesia akan di sesuaikan dengan kebutuhan para pemakainya di setiap zamannya. Perubahan di dalam dunia pendidikan khususnya kurikulum, dapat terjadi di berbagai jenjang. Dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang teratas atau perguruan tinggi. Dan yang paling dapat kita rasakan adalah perkembangan dari kurikulum di sekulah dasar yang terus terjadi dari waktu ke waktu.Pengertian kurikulum itu sendiri Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, sertacara yang digunknnya dalam menyelenggarakan kegiatn belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarny6a adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi denagn lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalamankehidupan.
Perkembangan kurikulum ini bukannya tanpa kontra perdebatan, mengingat dampaknya yang sangat luas serta mengandung resiko yang sangat besar, apalagi kalau perubahan itu dilakukan secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat serta tanpa dasar yang jelas. Menurut beberapa opnum, kurikulum hanya merupakan sebuah lagu sebagus apa pun lagu itu jika dibawakan oleh orang yg tdk kompeten tetap tdk enak didengar tdk laku dijual. Tp lagu yg sederhana dibawakan oleh penyanyi yg berkualitas akan enak dan dburu konsumen. Hal ini juga dapat diartikan bahwa sebaik apapun kurikulum disusun, jika guru sebagai pihak pemakai kurikulum tidak dapat melakukan atau , mempraktikannya dengan baik maka perubahan tersebut dirasa percuma. Perdebatan eksistensi kurikulum dan pembelajaran selama ini iabarat mempertanyakan lebih dahulu mana antara telor dengan ayam. Sebenarnya keduanya merupakan dua hal yang berhubungan, seperti dua sisi mata uang. Kurikulum akan membantu pendidikan lebih terprogram dengan baik karena di dalamnya akan direncanakan dan ditentukan isi untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sedangkan pembelajaran sendiri menjadikan proses penentuan kurikulum yang itu lebih baik, karena dalam pembelajaran berarti ada praktek langsung dari kurikulum tersebut dan bisa dideteksi kelebihan dan kekurangannya. Dan bisa dicarikan jalan keluar untuk dapat memeperbaiki kurikulum tersebut agar menjadi lebih sempurna. Keduanya salin terkait dan saling mempengaruhi dan keduanya juga sama-sama penting. kurikulum memiliki fungsi untuk menuangkan ide atau konsep dan menjabarkan dalam bentuk yang lebih mudah dilaksanakan dan dipahami dalam proses pembelajaran
Perkembangan kurikulum ini memiliki berbagai dampak. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positifnya adalah, dalam proses pembelajarn, guru akan dapat melakukannya dengan lebuh sistematis. Sehingga pada nantinya diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia yanng ada. Selain itu, dengan perkembangan kurikulum, sekolah akan lebih maju sesuai dengan perkembangan zamannya.  Sehingga dapat menghasilkan output sesuai apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. sedangakan dampak buruknya adalah, sekolah yang tidak bisa mengikuti perkembangan kurikulum tersebut akan semakin tertinggal jauh oleh sekolah-sekolah yang dapat mengikuti perkembangannya. Akibatnya, kualitas output yang dihasilkan juga akan jauh dari standar yang telah ditetapkan oleh kurikulum.
Dengan berbagai dampak yang ditimbulkan diatas, pemerintah tetap melakukan berbagai perubahan kurikulum. Ini dikarenakan berbagai alasan yang cukup mendasar. Perkembangan dan perubahan yang dilakukan juga bukannya tanpa dasar.  Namun didasarkan atas berbagai prinsip pendidikan yang diantaranya:
.1.    Berfokus pada, pengembangan potensi peserta didik, kebutuhan, dan kepentingan, dan lingkungan mereka
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi unik mereka sendiri untuk mengembangkan kompetensi mereka untuk menjadi agama yang setia, cerdas, warga kompetitif, dan bertanggung jawab. Hal ini, oleh karena itu, pengembangan potensi ini dilakukan berdasarkan potensi peserta didik dan kebutuhan develomental. Para pelajar yang seharusnya menjadi perhatian pusat kegiatan belajar (peserta didik kurikulum oriented).

2.          Bervariasi dan terintegrasi
Kurikulum dikembangkan oleh mengingat keragaman karakteristik peserta didik, kondisi geograph y, tingkat dan jenis pendidikan, serta perbedaan apresiasi agama, etnis, budaya, tradisi, sosial-ekonomi status, dan jenis kelamin. Kurikulum harus berisi subyek yang diperlukan, muatan lokal, dan pengembangan diri yang terintegrasi dan dikembangkan dalam integrasi intersubjects bermakna dan tepat.

3.          Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan berdasarkan pada kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat kurikulum dan konten harus menyediakan pelajar dengan pengalaman belajar yang memungkinkan mereka untuk bersaing dengan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, dan pengembangan seni.

4.          Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Kurikulum dikembangkan dengan melibatkan para pemangku kepentingan untuk memastikan relevansinya dengan kebutuhan hidup yang meliputi kehidupan sosial, bisnis, dan pekerjaan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mencakup pengembangan pribadi, berpikir, sosial, akademik, dan keterampilan vokasional.

5.          Komprehensif dan terus
Isi kurikulum mencakup dimensi seluruh kompetensi dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara kontinyu melalui semua tingkat pendidikan. Artinya, karena itu, bahwa subjek yang sama dapat disajikan pada tingkat yang berbeda, tetapi dengan kedalaman yang beragam dan ruang lingkup.

6.          Umur panjang pembelajaran
Kurikulum diarahkan proses perkembangan peserta didik, aculturation, dan pemberdayaan dalam rangka belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan pendidikan formal, non-formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang terus berubah dan permintaan.

7.          Menyeimbangkan kepentingan nasional dan regional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan regional dalam rangka untuk mengembangkan kehidupan yang seimbang di masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus tetap seimbang sejajar dengan motto dari Kesatuan Negara Republik Indonesia: persatuan melalui keragaman.
     Untuk mengatasi berbagai dampak yang ditimbulkan tadi, pemerintah mengembangkan kurikulum menjadi kurikulum yang penyusunannya berdasarkan pada keadaan sekolah masing-masing. Kurikulum tersebut biasa disebut sebagai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dengan KTSP ini, diharapkan sekolah dapat mengembangkan potensi yang ada semaksimal mungkin. Dengan KTSP juga, sekolah juga akan belajar menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang serta tantangan yang ada agar dapat digunakan sebagai dasar mengembangkan potensi yang ada di sekolah tersebut.
     Isu terbaru dalam perkembangan kurikulum yang dilakukan pemerintah untuk kurikulum jenjang sekolah dasar adalah dileburnya pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar. Hal ini dilakukan karena pelajaran IPA dan IPS dipandang belum perlu untuk dipisah. Pelajarn di SD sendiri pada nantinya akan bersifat lebih tematik. Hal ini dipandang lebih baik karena anak usia SD belum bisa berfikir terlalu rumit. konsekuensinya, kesinambungan dengan mata pelajaran IPA dan IPS yang terpisah di jenjang SMP . sehingga hal ini masih perlu dipikirkan.
     Jika perubahan ini tetap dilakukan, tidak menutup kemungkinan siswa akan merasa kebingungan saat memasuki bangku SMP. Karena pada sebelumnya siswa tidak pernah mengenal kedua mata pelajaran ini secara terpisah. Dan kemungkinan terbesarnya adalah kurikulum untuk SMP dan SMA juga akan mengikuti perubahan kurikulum yang dilakukan di sekolah dasar. Tapi, disisi lain, siswa akan lebih mengenal lingkungan sekitarnya dengan pembelajaran tematik yang dilakukan. Karena, pada pembelajaran tematik ini, siswa akan dihadapkan langsung pada peristiwa yang ada di sekitarnya pada saat pembelajaran di kelas.
                
Ardita Rizky Amalia_10120206_5D PGSD      




Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar