Tarian kuda
lumping merupakan tarian tradisional yang konon katanya berasal dari kabupaten
Temanggung. Tarian ini ditarikan oleh beberapa penari sekaligus secara
berkelompok dengan diringi oleh musik gamelan. Dilihat dari jenis tariannya,
tarian ini termasuk jenis tarian spiritual. Sebelum menari, biasanya sang
tertua berdoa dengan membawa berbagai sesajen dengan tujuan agar para peneri
selamat sampai akhir pertunjukan. Di akhir pertunjukan tarian ini, beberapa
peneri akan mengalami kesurupan karena kerasukan roh halus dari nenek moyang.
Dan untuk mengobati keserupan tersebut, sang tertua membacakan mantra-mantra
dengan sesajen yang telah disediakan
Jika
kita melihat lebih jauh, tarian kuda Lumping ini bukan hanya sebagai tarian
biasa. Namun ada berbagai pendidikan karakter yang dapat kita tanamkan kepada
anak-anak melalui tarian kuda lumping ini. Walaupun, ada beberapa nilai
karakter yang tidak dapat kita lihat secara langsung, namun secara perlahan
nilai-nilai itu akan tertaman di diri anak apabila anakmemahami betul tarian
Kuda Lumping. Nilai-nilai tersebut meliputi kerjasama, kekompakan, toleransi,
tanggung jawab, gigih, religius, disiplin, nasionalisme dan masih banyak lagi.
Nilai
kerjasama dan kekompakan dapat kita lihat saat para penari menarikan tarian
Kuda Lumping diatas pentas. Tanpa adanya kerjasama yang baik, maka penari tidak
akan bisa menarikan tarian tersebut dengan apik. Selain kerjasama dan
kekompakan penari, nilai toleransi juga dapat ditanamkan melalui tarian ini.
Toleransi penari sangat dibutuhkan untuk menjebatani perbedaan-perbedaan yang
sering muncul diantara penari. Dengan toleransi dan saling menghargai, maka
akan mempermudah penari dalam membangun kerjasana dan kekompakan diatas
pangggung. Nilai karakter lain yang dapat bibangun melalui tarian kuda lumping
ini adalah nilai tanggung jawab. Walaupun tarian kuda Lumping ini ditarikan
secara berkelompok, namun setiap orang mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri
untuk menampilkan yang terbaik yang dia bisa saat tampil. Karena, kegagalan
dari salah satu penari akan dapat mempengaruhi penari yang lain.
Nilai
karakter lain yang dapat kita tanamkan kepada anak melalui tarian kuda lumping
ini adalah nilai kegigihan dan ketekunan. Untuk mempelajari tarian
in,dibutuhkan kegigihan dan ketekunan dari setiap penari. Tanpa kegigihan dan
ketekunan, maka akan sulit bagi peneri untuk belajar tarian Kuda Lumping ini.
Selain nilai karakter diiatas, untuk mempelajari tarian Kuda Lumping ini juga dibutuhkan
kedisiplinan dari para penari agar proses latihan dapat berjalan dengan lancar.
Dan
yang terpenting dari semua ini adalah tarian Kuda Lumping mengajarkan nilai
nasionalisme dan religius kepada anak. Dari belajar tarian Kuda Lumping ini,
anak akan semakin mengerti kebudayaan nasional yang beraneka ragam dari Sabang
sampai Merauke. Dan pada akhirnya, mereka akan bangga dan semakin cinta dengan
kebudayaan dan tanah Air mareka. Apabia anak-anak telah mencintai kebudayaan
mereka, maka mereka akan berusaha melestarikannya, dan pada akhirnya kearifan
budaya lokal tersebut akan semakin terjaga oleh generasi mudanya.
Nilai karakter yang telah disebutkan
diatas, mungkin dapat diajarkan oleh seorang guru tanpa melalui sebuaah tarian
tradisional. Namun dengan mengajarkan tarian tradisional ini, selain
mengajarkan nilai karakter, kita juga dapat mematu melestarikan budaya lokal
yang semakin luntur oleh perkembangan zaman pada saat ini. Hal ini semakin
diperparah dengan anggapan belajar budaya lokal itu kuno dan tidak berkelas.