Just another free Blogger theme

Minggu, 08 Januari 2012

Bosan dan malas. Mungkin itulah gambaran kita terlalu lama belajar. Jenuh saat belajar adalah suatu hal wajar yang dialami oleh seorang siswa. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang berasal dari dalam, maupun dari luar seorang siswa. Contoh faktor yang berasal dari luar individu adalah kurangnya motivasi diri untuk belajar, sedangkan faktor dari luar adalah, ketidak sukaan dengan guru dan pelajaran yang diampunya, lingkungan sekitar seperti teman-teman yang tidak memberi dorongan untuk semangat belajar, dan tidak adanya fasilitas yang bisa membuatnya semangat untuk belajar.
                Dari berbagai faktor diatas, faktor ketidak sukaan kepada guru dan mata pelajaran yang diampunya adalah merupakan faktor utama membuat seorang siswa jenuh dan malas saat belajar di sekolah maupun di rumah. Faktor diatas bisa terjadi kerena
*      Guru yang terlalu kiler “galak” saat mengajar. Sehingga, membuat siswanya sudah takut terlebih dahulu sebelum belajr dimulai. Kerenanya, semudah apapun pelajaran yang diampu guru, akan terasa suluit bagi siswa dan menjadi momok dalam diri siswa. Ketakutan ini, pada ahirnya akan membawa dampak yang lebih lanjut pada diri siswa, misalkan siswa menjadi pendiam dan tidak aktif saat pelajaran, sering tidak masuk sekolah karena takut, dan masih banyak lagi dampak lainnya.
*      Dalam mengajar, guru hanya menggunakan satu metode dan tanpa media, sehinnga, pembelajaran akan terasa monoton. Pada akhirnya siswa akan merasa bosan dengan pelajaran yang diampu guru tersebut
*      Guru yang merasa angkuh dan tidak mau mendengarkan pendapat siswanya. Hal ini dapat terjadi karena guru marasa paling pintar dan paling benar. Walaupum apa yang dikatakan siswanya itu lebih tepat. Pada akhirnya, di kalangan murit-murit akan muncul dua pasal untuk seorang guru yang seperti ini, yaitu:
v  Pasal pertama, guru selalu benar
v  Pasal kedua, bila guru salah, ingat pasal pertama
Paradigma yang sepeti ini, seharusnya dapat dihilangkan oleh seorang guru. Karena pada hakikatnya, balajar tidak hanya transfer ilmu dari guru ke murit, akan tetapi belajar adalah, suatu proses untuk berubah dari salah menuju benar, dan dari tidak tau menuju tau. Apabila guru bersifat seperti ini, maka pembelajaran tidak akan melahirkan perubahan yanng bermakna bagi siswa.
                Menjadi seorang guru yang kiler dan ditakuti oleh siswa-siswanya, bukanlah sebuah solusi untuk membuat pelajaran yang dilakukan lebih efektif.  Walaupun dengan demikiian, siswa yang diajar akan lebih menurut kepada semua perintah guru. Yang dibutuhkan disini, adalah bagaimana menjadi seorang guru yang diidamkan oleh siswanya. Karena, dengan demikian, siswa yang diajar akan lebih bisa menangkap pelajarn yang disampaikan oleh guru, dan juga bisa melaksanakan semua tugas-tugas yang diminta guru dengan senang hati dan motivasi tinggi. Siswa akan lebih cepat menyerap pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Selain itu, mereka akan lebih aktif dalam bertanya, berdiskusi dan menjawab pertanyaan. Pada akhirnya, waktu pelajaran akan terasa singkat dan pertemuan-pertemuan berikutnyapun akan mereka sambut dengan antusias dan penuh harapan.
Untuk menjadi seorang guru idaman, kertas bergambar atau uang bukanlah segalanya. Disini yang dibutuhkan adalah kreatifitas guru untuk membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan. Misalnya dengan cara menggenakan metode-metode yang menarik dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode-metode tersebut, siswa akan lebih terpacu untuk aktif dalam kelas dan lebih bersemangat dalam belajar. Dengan variasi metode yang dilakukan guru setiap harinya juga akan membuat siswa antusias untuk mengikuti pelajaran selanjutnya karena penasaran, metode dan permainan apalagi yang akan disajikan guru dalam pelajaran selanjutnya. Selain itu, seorang guru juga bisa memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar siswa sebagai media pembelajaran. Dengan ini, siswa akan lebih bisa memahami materi yang akan disampaikan. Karena siswa dapat mengalami sendiri, apa yang sedang dia pelajari.
Terlepas dari semua itu, hal yang terpenting untuk bisa menjadi guru idaman dalam pembelajaran adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Karena dengan ini, siswa akan lebih dekat dengan guru. Selain itu, dengan sussana yang menyenangkan, belajar akan efektif apabila peserta didik dalam keadaan gembira. Kegembiraan dalam belajar ini pada nantinya akan memberikan efek luar biasa terhadap mencapaian hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena, dengan rangsangan menyenangkan dari lingkungannya, siswa akan lebih aktif dan kreatif, baik secara fisik maupun mental.  Dengan kegembiraan dan kenyamanan saat belajar ini, otak akan lebih cepat menyerap informasi-informasi yang diberikan.dengan demikian, akan membantu peserta didik untuk mencapai keberhasilan belajarnya secara optimal. Selain itu, untuk menjadi guru idaman, seorang guru harus bisa menjalin keterikatan dan kedekatan emosi dengan siswanya baik di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga siswa juga akan merasa bahwa gurunya adalah sahabat baiknya yang akan selalu ada ketika dia kesusahan.
Dengan demikian, untuk menjadi guru idaman tidaklah sulit bagi kita. Yang dibutuhkan hanyalah semangat untuk mengasah kreatifas dalam mengajar, dan juga menjalin kedekatan emosional dengan peserta didik baik di dalam maupun diuar kelas. Sehingga uang atau kertas bergambar bukanlah segala-galanya untuk menjadi guru diidamkan oleh semau muritnya.
                oleh... are_dhyta